Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar mulai langka di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Padangsidimpuan. Akibatnya, warga mulai resah, khususnya para pengendara roda dua dan empat.
Menurut pantuan di SPBU Jalan Sudirman, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, sejak pagi para petugas galon sudah memasang papan pengumuman BBM habis. Tidak heran, sejumlah warga yang datang terlihat kecewa, karena belum mendapatkan bahan bakar untuk sepeda motor atau mobil yang dikendarainya. Sebagian dari warga ada yang nekat menunggu. Para petugas SPBU mulai mengisi minyak pada pukul 15.30 WIB, setelah mobil pengangkut minyak yang berasa dari Kota Sibolga datang ke SPBU tersebut.
Kondisi yang sama juga terlihat di SPBU yang berada di Jalan Imam Bonjol tepatnya di kawasan Padangmatinggi, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Menurut Amrin, 28, salah seorang pengendara roda dua mengungkapkan, sejak pagi dia sudah kebingungan untuk mengisi BBM, karena SPBU yang didatanginya tidak mempunyai BBM lagi. "Sudah hampir seluruh SPBU saya datangi, tapi tetap tidak ada," ujarnya, Rabu (29/6/2011).
Dia mengatakan, sejak beberapa hari sebelumnya, dia sudah kesulitan untuk mencari bahan bakar. Pengakuan yang sama juga datang dari Iwan Nasution, salah seorang pengendara roda empat. Dijelaskannya, dia harus mengisi penuh bensin karena takut kelangkaan terjadi di Kota Padangsidimpuan. "Karena saya yakin, kelangkaan akan terjadi di Sidimpuan, dan saat ini mulai terasa makanya saya isi penuh," ujarnya. Dia berharap agar kelangkaan yang mulai dirasakan oleh masyarakat tidak berlangsung lama.
Sementara itu, Jumari Siregar, salah seorang petugas di SPBU yang berada di Jalan Sudirman mengakui bahwa kondisi seperti itu sudah berlangsung selama satu minggu. Sebab, pasokan minyak dari Kota Sibolga selalu terlambat datang. Dia mengatakan, jatah Premium di SPBU tempat dia bekerja sebanyak 18 ribu liter setiap harinya. "Kalau solar diisi satu kali dalam tiga hari sebanyak 18 ribu liter," tuturnya. Diungkapnya, pihaknya akan langsung membuka SPBU apabila persediaan minyak sudah ada, namun jika belum tersedia mereka terpaksa harus menutup.
Terpisah, Direktur Yayasan Lembaga Kunsumen Muslim Indonesia (YLKM) Azmin Gea mengingatkan kepada pemilik SPBU agar tidak mengambil keuntungan dari kondisi seperti ini. "Saya tidak segan-segan mengambil tindakan apabila ada pemilik yang mencari keuntungan lebih dari situasi seperti ini," ujarnya. Dia berharap kepada masyarakat terutama para konsumen agar tetap memberikan laporan kepada yayasan jika ada yang dirugikan.
Menurut pantuan di SPBU Jalan Sudirman, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, sejak pagi para petugas galon sudah memasang papan pengumuman BBM habis. Tidak heran, sejumlah warga yang datang terlihat kecewa, karena belum mendapatkan bahan bakar untuk sepeda motor atau mobil yang dikendarainya. Sebagian dari warga ada yang nekat menunggu. Para petugas SPBU mulai mengisi minyak pada pukul 15.30 WIB, setelah mobil pengangkut minyak yang berasa dari Kota Sibolga datang ke SPBU tersebut.
Kondisi yang sama juga terlihat di SPBU yang berada di Jalan Imam Bonjol tepatnya di kawasan Padangmatinggi, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Menurut Amrin, 28, salah seorang pengendara roda dua mengungkapkan, sejak pagi dia sudah kebingungan untuk mengisi BBM, karena SPBU yang didatanginya tidak mempunyai BBM lagi. "Sudah hampir seluruh SPBU saya datangi, tapi tetap tidak ada," ujarnya, Rabu (29/6/2011).
Dia mengatakan, sejak beberapa hari sebelumnya, dia sudah kesulitan untuk mencari bahan bakar. Pengakuan yang sama juga datang dari Iwan Nasution, salah seorang pengendara roda empat. Dijelaskannya, dia harus mengisi penuh bensin karena takut kelangkaan terjadi di Kota Padangsidimpuan. "Karena saya yakin, kelangkaan akan terjadi di Sidimpuan, dan saat ini mulai terasa makanya saya isi penuh," ujarnya. Dia berharap agar kelangkaan yang mulai dirasakan oleh masyarakat tidak berlangsung lama.
Sementara itu, Jumari Siregar, salah seorang petugas di SPBU yang berada di Jalan Sudirman mengakui bahwa kondisi seperti itu sudah berlangsung selama satu minggu. Sebab, pasokan minyak dari Kota Sibolga selalu terlambat datang. Dia mengatakan, jatah Premium di SPBU tempat dia bekerja sebanyak 18 ribu liter setiap harinya. "Kalau solar diisi satu kali dalam tiga hari sebanyak 18 ribu liter," tuturnya. Diungkapnya, pihaknya akan langsung membuka SPBU apabila persediaan minyak sudah ada, namun jika belum tersedia mereka terpaksa harus menutup.
Terpisah, Direktur Yayasan Lembaga Kunsumen Muslim Indonesia (YLKM) Azmin Gea mengingatkan kepada pemilik SPBU agar tidak mengambil keuntungan dari kondisi seperti ini. "Saya tidak segan-segan mengambil tindakan apabila ada pemilik yang mencari keuntungan lebih dari situasi seperti ini," ujarnya. Dia berharap kepada masyarakat terutama para konsumen agar tetap memberikan laporan kepada yayasan jika ada yang dirugikan.
Artikel Terkait:
Posted in: Padangsidimpuan
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi blog ini