Suryopratomo
ADA sebuah karya besar yang dihasilkan putra-putra Indonesia. Sebuah mobil berhasil dirancang dan dibuat oleh anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo. Mobil karya anak-anak SMK itu diserahkan kepada Walikota Solo Joko Widodo hari Senin dan kemudian menjadi mobil dinas Walikota dan Wakil Walikota Hadi Rudyatmo.
Peristiwa yang terjadi di awal tahun 2012 pantas kita beri catatan khusus, karena merupakan lompatan yang luar biasa. Sebuah mobil bisa dihasilkan bukan oleh pabrikan atau perguruan tinggi, tetapi oleh anak-anak sekolah menengah kejuruan.
Mobil karya anak-anak Indonesia ini tentu perlu diujicobakan. Setidaknya dites tingkat keamanannya ketika hendak dipakai sebagai kendaraan sehari-hari, seperti umumnya mobil-mobil yang diproduksi secara massal.
Namun sejauh yang kita bisa ketahui dari Walikota Solo, mobil karya anak-anak SMK ini tergolong nyaman. Suspensinya empuk dan tidak beda dengan kendaraan yang ada. Harganya pun ketika diproduksi relatif murah yaitu sekitar Rp 95 juta.
Hal yang penting harus kita catat, bangsa ini terbukti mampu melakukan lompatan besar. Putra-putra Indonesia mampu membuat karya yang tidak kalah dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita mampu membuat mobil, berarti kita juga mampu untuk membuat produk teknologi tinggi yang lainnya.
Banyak kendaraan yang dijual dengan menggunakan merek dunia sebenarnya merupakan karya putra-putra Indonesia. Sebut misalnya Toyota Kijang yang oleh Toyota Motor Corporation Jepang kemudian dijual sebagai Toyota Innova. Mobil tipe itu awalnya murni merupakan karya putra-putra Indonesia yang kemudian diadopsi menjadi produk massal Toyota.
Kalau saja karya anak-anak SMK Solo itu ditopang oleh pemerintah, maka ini akan menjadi mobil massal pertama yang benar-benar buatan Indonesia. Apalagi Kementerian Perindustrian sudah menetapkan kebijakan untuk mengembangkan mobil yang bisa lebih terjangkau oleh masyarakat.
Mobil buatan anak-anak SMK Solo seharusnya bisa diadopsi sebagai cikal bakal mobil buatan Indonesia itu. Sebab, dengan menjadikannya sebagai produk massal, maka biaya pembuatannya pasti bisa menjadi lebih efisien.
Pengalaman banyak negara menunjukkan bahwa kemajuan sebuah bangsa akan bisa diraih apabila bangsa itu sendiri mau mendukungnya. Terutama para pemimpin bangsa itu berada paling depan untuk mengampanyekan kehebatan dari karya bangsanya.
Lihat bangsa Korea Selatan. Hyundai misalnya, memulai membangun industri otomotifnya dengan bekerja sama General Motors, Amerika Serikat. Kalau sekarang mereka bisa menjadi produsen otomotif keempat terbesar di dunia, itu karena dukungan pemimpin dan rakyat Korea untuk mau menggunakan produk bangsanya sendiri.
Hal yang sama dilakukan oleh bangsa India. Negeri itu memiliki mobil-mobil mewah yang dipakai untuk menjemput tamu-tamu negara mereka. Namun Perdana Menteri India sendiri tetap bangga menggunakan mobil Ambassador buatan bangsanya sendiri.
Mobil buatan anak SMK Solo pasti akan bisa menjadi ikon mobil Indonesia apabila tidak hanya dikendarai oleh Walikota Solo. Bangsa ini akan secara perlahan membangun kebanggaan kepada negerinya apabila mobil itu kemudian dipakai juga oleh Presiden dan para menteri di dalam kabinet.
Kalau memang kita bersungguh-sungguh ingin membangun bangsa yang besar, anak-anak SMK Solo sepantasnya diundang ke Istana. Minta mereka menunjukkan karya besarnya di depan Presiden dan kemudian Presiden mencobanya di depan istana.
Banyak hal yang bisa dipakai untuk membangun momentum kebangkitan dari bangsa ini. Karya yang dihasilkan anak-anak SMK Solo bisa menjadi salah satunya. Apalagi jika apresiasi itu diikuti dengan tindakan yang nyata.
Ini sekaligus bisa menepis hal-hal negatif yang banyak terjadi di sekitar kita. Kita harus mendorong hal-hal positif di tengah masyarakat agar kita tidak hanya larut dalam tindak kekerasan yang hanya membuat hati kita tersayat.
Kalau kita ingin menjadi tahun 2012 sebagai tahun kebangkitan bangsa ini, mari kita bersama-sama melakukannya. Kita mulai dari hal-hal yang kecil yaitu mengapresiasi setiap karya yang bisa dihasilkan oleh anak-anak bangsa ini.
Peristiwa yang terjadi di awal tahun 2012 pantas kita beri catatan khusus, karena merupakan lompatan yang luar biasa. Sebuah mobil bisa dihasilkan bukan oleh pabrikan atau perguruan tinggi, tetapi oleh anak-anak sekolah menengah kejuruan.
Mobil karya anak-anak Indonesia ini tentu perlu diujicobakan. Setidaknya dites tingkat keamanannya ketika hendak dipakai sebagai kendaraan sehari-hari, seperti umumnya mobil-mobil yang diproduksi secara massal.
Namun sejauh yang kita bisa ketahui dari Walikota Solo, mobil karya anak-anak SMK ini tergolong nyaman. Suspensinya empuk dan tidak beda dengan kendaraan yang ada. Harganya pun ketika diproduksi relatif murah yaitu sekitar Rp 95 juta.
Hal yang penting harus kita catat, bangsa ini terbukti mampu melakukan lompatan besar. Putra-putra Indonesia mampu membuat karya yang tidak kalah dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita mampu membuat mobil, berarti kita juga mampu untuk membuat produk teknologi tinggi yang lainnya.
Banyak kendaraan yang dijual dengan menggunakan merek dunia sebenarnya merupakan karya putra-putra Indonesia. Sebut misalnya Toyota Kijang yang oleh Toyota Motor Corporation Jepang kemudian dijual sebagai Toyota Innova. Mobil tipe itu awalnya murni merupakan karya putra-putra Indonesia yang kemudian diadopsi menjadi produk massal Toyota.
Kalau saja karya anak-anak SMK Solo itu ditopang oleh pemerintah, maka ini akan menjadi mobil massal pertama yang benar-benar buatan Indonesia. Apalagi Kementerian Perindustrian sudah menetapkan kebijakan untuk mengembangkan mobil yang bisa lebih terjangkau oleh masyarakat.
Mobil buatan anak-anak SMK Solo seharusnya bisa diadopsi sebagai cikal bakal mobil buatan Indonesia itu. Sebab, dengan menjadikannya sebagai produk massal, maka biaya pembuatannya pasti bisa menjadi lebih efisien.
Pengalaman banyak negara menunjukkan bahwa kemajuan sebuah bangsa akan bisa diraih apabila bangsa itu sendiri mau mendukungnya. Terutama para pemimpin bangsa itu berada paling depan untuk mengampanyekan kehebatan dari karya bangsanya.
Lihat bangsa Korea Selatan. Hyundai misalnya, memulai membangun industri otomotifnya dengan bekerja sama General Motors, Amerika Serikat. Kalau sekarang mereka bisa menjadi produsen otomotif keempat terbesar di dunia, itu karena dukungan pemimpin dan rakyat Korea untuk mau menggunakan produk bangsanya sendiri.
Hal yang sama dilakukan oleh bangsa India. Negeri itu memiliki mobil-mobil mewah yang dipakai untuk menjemput tamu-tamu negara mereka. Namun Perdana Menteri India sendiri tetap bangga menggunakan mobil Ambassador buatan bangsanya sendiri.
Mobil buatan anak SMK Solo pasti akan bisa menjadi ikon mobil Indonesia apabila tidak hanya dikendarai oleh Walikota Solo. Bangsa ini akan secara perlahan membangun kebanggaan kepada negerinya apabila mobil itu kemudian dipakai juga oleh Presiden dan para menteri di dalam kabinet.
Kalau memang kita bersungguh-sungguh ingin membangun bangsa yang besar, anak-anak SMK Solo sepantasnya diundang ke Istana. Minta mereka menunjukkan karya besarnya di depan Presiden dan kemudian Presiden mencobanya di depan istana.
Banyak hal yang bisa dipakai untuk membangun momentum kebangkitan dari bangsa ini. Karya yang dihasilkan anak-anak SMK Solo bisa menjadi salah satunya. Apalagi jika apresiasi itu diikuti dengan tindakan yang nyata.
Ini sekaligus bisa menepis hal-hal negatif yang banyak terjadi di sekitar kita. Kita harus mendorong hal-hal positif di tengah masyarakat agar kita tidak hanya larut dalam tindak kekerasan yang hanya membuat hati kita tersayat.
Kalau kita ingin menjadi tahun 2012 sebagai tahun kebangkitan bangsa ini, mari kita bersama-sama melakukannya. Kita mulai dari hal-hal yang kecil yaitu mengapresiasi setiap karya yang bisa dihasilkan oleh anak-anak bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi blog ini