Salah satu cara bentuk disiplin yang bisa dilakukan yakni datang tepat waktu. Baik itu datang ke kantor atau bertemu dengan orang lain. Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda cukup mengapilkasikan hardware pengunci pintu otomatis berbasis nirkabel.
Hardware ciptaan, Aloysius Alfa Adji Putra mahasiswa S 1 Sistem Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya ini cara kerja aplikasinya tidak menggunakan kabel, tetapi menggunakan wireless.
"Saya menciptakan aplikasi ini karena sering melihat teman sering terlambat saat kuliah. Selain itu, dengan adanya alat ini maka kedisiplinan dapat tercipta," kata Aloysius kepada wartawan saat mengujicobakan karya tugas akhirnya di ruang pertemuan Stikom Jalan Kedung Baruk, Kamis (19/1/2012).
Bungsu dari dua bersaudara ini mengungkapkan aplikasi yang diciptakan selama 6 bulan ini sangat cocok digunakan di dalam penjara.
"Karena aplikasi yang tinggal memasukkan programnya ke server komputer lalu dihubungkan ke masing-masing pintu yang sudah terpasang kunci, maka tinggal memasukkan jadwal kapan dibuka dan kapan ditutup," jelasnya.
Selain itu, kata pemuda kelahiran 22 tahun lalu ini jika pintu otomatis sudah terkunci maka tidak akan bisa dibuka dari luar.
"Apalagi jadwal di penjara yang saya tahu kan sudah terjadwal. Intinya sangat mudah untuk mengaplikasikannya. Selain itu juga bisa digunakan di rumah maupun perkantoran," imbuhnya.
Pemuda lajang asli arek Suroboyo ini mengaku selama membuat aplikasi hingga membuatnya meraih IPK 3,94, sempat mengalami problem saat pembuatan hardwere.
"Karena hampir 70 persen otaknya ada di dalam hardwarenya," ujarnya.
Dalam pembuatan aplikasi yang menghabiskan dana sekitar Rp 1-1,5 juta ini juga bisa diaplikasikan di rumah maupun kantor dengan cara mengirim short massage service (SMS), yakni dengan menambah aplikasi penerima sms didalam hardwere.
"Tinggal menghitung jumlah pintunya. Masing-masing pintu, paling menghabiskan dana sekitar Rp 500 ribu-1 juta," pungkasnya.
Sementara Kabag Humas Stikom Surabaya, Yani menambahkan aplikasi yang dibuat Aloysius sebenarnya saat ini sudah dipakai pihak kampus agar terlaksana aturan nol menit.
"Dengan menerapkan aplikasi ciptaannya, maka kita dapat membudayakan kedisiplinan pada setiap mahasiswa sehingga saat kuliah tidak datang terlambat," ujarnya.
Hardware ciptaan, Aloysius Alfa Adji Putra mahasiswa S 1 Sistem Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya ini cara kerja aplikasinya tidak menggunakan kabel, tetapi menggunakan wireless.
"Saya menciptakan aplikasi ini karena sering melihat teman sering terlambat saat kuliah. Selain itu, dengan adanya alat ini maka kedisiplinan dapat tercipta," kata Aloysius kepada wartawan saat mengujicobakan karya tugas akhirnya di ruang pertemuan Stikom Jalan Kedung Baruk, Kamis (19/1/2012).
Bungsu dari dua bersaudara ini mengungkapkan aplikasi yang diciptakan selama 6 bulan ini sangat cocok digunakan di dalam penjara.
"Karena aplikasi yang tinggal memasukkan programnya ke server komputer lalu dihubungkan ke masing-masing pintu yang sudah terpasang kunci, maka tinggal memasukkan jadwal kapan dibuka dan kapan ditutup," jelasnya.
Selain itu, kata pemuda kelahiran 22 tahun lalu ini jika pintu otomatis sudah terkunci maka tidak akan bisa dibuka dari luar.
"Apalagi jadwal di penjara yang saya tahu kan sudah terjadwal. Intinya sangat mudah untuk mengaplikasikannya. Selain itu juga bisa digunakan di rumah maupun perkantoran," imbuhnya.
Pemuda lajang asli arek Suroboyo ini mengaku selama membuat aplikasi hingga membuatnya meraih IPK 3,94, sempat mengalami problem saat pembuatan hardwere.
"Karena hampir 70 persen otaknya ada di dalam hardwarenya," ujarnya.
Dalam pembuatan aplikasi yang menghabiskan dana sekitar Rp 1-1,5 juta ini juga bisa diaplikasikan di rumah maupun kantor dengan cara mengirim short massage service (SMS), yakni dengan menambah aplikasi penerima sms didalam hardwere.
"Tinggal menghitung jumlah pintunya. Masing-masing pintu, paling menghabiskan dana sekitar Rp 500 ribu-1 juta," pungkasnya.
Sementara Kabag Humas Stikom Surabaya, Yani menambahkan aplikasi yang dibuat Aloysius sebenarnya saat ini sudah dipakai pihak kampus agar terlaksana aturan nol menit.
"Dengan menerapkan aplikasi ciptaannya, maka kita dapat membudayakan kedisiplinan pada setiap mahasiswa sehingga saat kuliah tidak datang terlambat," ujarnya.
Artikel Terkait:
Posted in: Kreasi
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi blog ini