Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat, Norton Schwartz mengatakan militer AS siap menyerang Iran dan menghancurkan program energi nuklir negara itu.
Ketika ditanya tentang bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) berkekuatan 30.000 pon, Schwartz mengatakan, "Kami memiliki kemampuan operasional, dan Anda tidak akan berada di sana ketika kami menggunakannya." Namun, ia menolak berkomentar mengenai kemampuan bom destruktif itu dalam menjangkau fasilitas nuklir bawah tanah Iran.
Sementara itu, Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, Zbigniew Brzezinksi memperingatkan Washington supaya tidak menyerang Iran, dan mencegah Israel melancarkan serangan militer terhadap negara itu.
AS dan Israel meningkatkan retorika perang anti-Iran selama beberapa minggu terakhir untuk menempatkan lebih banyak tekanan terhadap Tehran agar menghentikan program energi nuklir damainya.
Ancaman perang mengemuka setelah Washington dan Tel Aviv menempuh berbagai cara termasuk teror terhadap ilmuwan Iran dan embargo ekonomi yang kandas.
AS dan Israel berulang kali mengancam Tehran dengan opsi serangan militer dengan dalih program nuklir Iran mungkin mengarah pada militer rahasia.
Klaim tidak berdasar tersebut dibantah keras oleh Tehran. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak pernah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa program nuklir sipil Iran dialihkan ke arah produksi senjata nuklir.
Ketika ditanya tentang bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) berkekuatan 30.000 pon, Schwartz mengatakan, "Kami memiliki kemampuan operasional, dan Anda tidak akan berada di sana ketika kami menggunakannya." Namun, ia menolak berkomentar mengenai kemampuan bom destruktif itu dalam menjangkau fasilitas nuklir bawah tanah Iran.
Sementara itu, Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, Zbigniew Brzezinksi memperingatkan Washington supaya tidak menyerang Iran, dan mencegah Israel melancarkan serangan militer terhadap negara itu.
AS dan Israel meningkatkan retorika perang anti-Iran selama beberapa minggu terakhir untuk menempatkan lebih banyak tekanan terhadap Tehran agar menghentikan program energi nuklir damainya.
Ancaman perang mengemuka setelah Washington dan Tel Aviv menempuh berbagai cara termasuk teror terhadap ilmuwan Iran dan embargo ekonomi yang kandas.
AS dan Israel berulang kali mengancam Tehran dengan opsi serangan militer dengan dalih program nuklir Iran mungkin mengarah pada militer rahasia.
Klaim tidak berdasar tersebut dibantah keras oleh Tehran. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak pernah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa program nuklir sipil Iran dialihkan ke arah produksi senjata nuklir.
Artikel Terkait:
News
- Mrs.Mona Saeedi
- Dandim Kupang meninggal ditabrak motor
- Sebuah ‘Pesan Dalam Botol’ Ditemukan di Australia
- UGN Sidimpuan Bantu Korban Banjir Panyabungan
- Kendaraan Plat Merah Dirazia di Tarutung
- Anggota TNI Tewas Saat di Evakuasi
- Bentrok Saling Bacok di Namo Ukur
- Polisi Melacak Penyedia Situs Pembunuhan Bayaran
- Prancis : Iran Bermuka Dua
- Pejabat NTT Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Timor Leste
Militer
- Dandim Kupang meninggal ditabrak motor
- Anggota TNI Tewas Saat di Evakuasi
- Prancis : Iran Bermuka Dua
- Pejabat NTT Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Timor Leste
- 8 Wanita Mengaku Diperkosa Saat di Militer AS
- 10 Pasukan Khusus Yang Dimiliki Indonesia
- Zeni TNI Perbaiki Lapangan Tembak FARDC di Kongo
- Personel Kopassus Dites Urine Oleh BNN
- Kopassus Gelar Uji Kelayakan Prajurit Kopassus 2012
- Mahasiswa Ikuti Ekspedisi Khatulistiwa Kopassus di Kalimantan
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi blog ini