PT Dirgantara Indonesia (DI) menyerahkan tiga unit Helikopter Bell 412 EP, yang dibagi untuk TNI AD sebanyak dua unit dan satu unit untuk TNI AL. Penandatanganan naskah serah terima dilakukan Direktur Utama PD DI Budi Santoso dengan Wakil Asisten Logistis (Waaslog) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Brigradir Jenderal Nengah Widana dan Asisten Logistik (Aslog)Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Sru Handayanto di kantor PT Di, Bandung, Jumat (2/2).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Aslog Panglima TNI Mayor Jenderal Hari Krisnomo, KSAL Laksamana Soeparno dan Wakil KSAD Letnan Jenderal Budiman. Menurut Budi Santoso, serah terima ini merupakan awal penyerahan sebagai bagian rencana peningkatan kemampuan Skuadron 12 Serbu Pusat Penerbangan AD (Puspenerbad) dengan kekuatan 32 unit helikopter, terdiri 24 unit helikopter serbu dan delapan unit helikopter serang.
Ia menjelaskan, helikopter angkut atau serbu adalah jenis medium dengan kapasitas 15 personel, yang sudah dioperasikan Skuadron 11/Serbu dan Skuadron 21/Sena Puspenerbad. Adapun TNI AL, paparnya, sudah mengoperasikan Bell 412 SP dan Bell 412 HP yang masuk armada helikopter Skuadron 400 Pusat Penerbangan AL (Puspenerbal).
"Helikopter Bell 412 EP ini adalah generasi terakhir dari jenis Helikopter Bell 412, yang pembeliaannya dianggarkan dalam APBN Perubahan tahun anggaran 2011," ujar Budi.
Dia melanjutkan, penyerahan Helikopter Bell 412 EP merupakan realisasi dari alokasi pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) yang bergerak untuk Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP). Pasalnya pemerintah sudah berkomitmen untuk memprioritaskan produk dalam negeri sebagai pemberdayaan industri strategis dalam negeri.
Budi mengatakan, Helikopter Bell 412 EP ini merupakan seri terbaru dikelasnya. Helikopter ini merupakan helikopter angkut dengan kapasitas 10 orang. Meski demikian, helikopter angkut ini bisa dipersenjatai dengan senapan mesin di dekat pintu kiri dan kanannya. "Pengadaan Helikopter Bell 412 EP ini melalui kontrak antara Mabes AD pada 15 Oktober 2010," kata Budi.
Artikel Terkait:
Alutsista
- Kendaraan Spesial Koleksi Pasukan Spesial, Kopassus
- Kemhan Tandatangani MoU Pengadaan Alutsista Rp1,3 Triliun
- Menhan: Silahkan KPK Selidiki Sukhoi
- Rencana Pembelian Helikopter Apache Belum Deal
- PT Dirgantara Produksi 7 Helikopter TNI
- PT. DI Serahkan Helikopter Bell 421 EP Kepada TNI
- Kemhan: Tidak Ada Markup Anggaran Pembelian Sukhoi Jumat, 02/03/2012 - 22:46
- TNI Ternyata Hanya Miliki 76 Helikopter
- Kemhan Serahkan 3 Helikopter Serbu ke TNI
Militer
- Dandim Kupang meninggal ditabrak motor
- Anggota TNI Tewas Saat di Evakuasi
- Prancis : Iran Bermuka Dua
- Pejabat NTT Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Timor Leste
- 8 Wanita Mengaku Diperkosa Saat di Militer AS
- 10 Pasukan Khusus Yang Dimiliki Indonesia
- Zeni TNI Perbaiki Lapangan Tembak FARDC di Kongo
- Personel Kopassus Dites Urine Oleh BNN
- Kopassus Gelar Uji Kelayakan Prajurit Kopassus 2012
- Mahasiswa Ikuti Ekspedisi Khatulistiwa Kopassus di Kalimantan
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi blog ini