PARIS - Prancis menyuarakan skeptisismenya terkait keberhasilan pembicaraan Iran dengan enam negara berkekuatan besar dunia. Menurut Prancis, Iran tidak menunjukkan niat yang tulus untuk melakukan negosiasi atas program nuklirnya.
"Saya agak sedikit skeptis. Menurut Saya, Iran akan terus bermuka dua. Itulah kenapa Kita harus memperkuat sanksi terhadap Iran," ujar Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe kepada televisi Prancis i-Tele seperti dikutip Emirates247 Kamis, (8/3/2012).
"Saya pikir itu adalah satu-satunya cara terbaik untuk mencegah opsi militer yang akan menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga," imbuhnya.
Sementara itu Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa yang mewakili enam negara besar di antaranya Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis dan Inggris dalam pembicaraan dengan Iran mengatakan, mereka telah menerima tawaran Negeri Persia itu untuk kembali melakukan dialog yang sempat terhenti selama satu tahun menyusul memanasnya situasi di kawasan Teluk.
AS sendiri sejauh ini dinilai berhasil membatasi akses keuangan serta memperluas sanksi terhadap minyak Iran. Washington pun menegaskan pihaknya akan terus menekan Iran untuk menghentikan program nuklirnya yang diyakini Barat bertujuan untuk memproduksi senjata pemusnah massal.
"Kami akan terus mendesak Iran untuk mematuhi kewajiban internasional serta meminta Iran untuk memberikan jaminan bahwa negara itu tidak akan memproduksi senjata nuklir," ujar Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney ketika disinggung hasil apa yang diharapkan AS terkait pembicaraan enam negara berkekuatan besar di dunia dengan Iran itu.
Ditambahkan Carney, AS tidak akan pernah menyerah untuk mendesak Iran terkait dengan program nuklirnya baik melalui sanksi atau pun tindakan lain untuk mengisolasi dan menekan Iran.
"Saya agak sedikit skeptis. Menurut Saya, Iran akan terus bermuka dua. Itulah kenapa Kita harus memperkuat sanksi terhadap Iran," ujar Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe kepada televisi Prancis i-Tele seperti dikutip Emirates247 Kamis, (8/3/2012).
"Saya pikir itu adalah satu-satunya cara terbaik untuk mencegah opsi militer yang akan menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga," imbuhnya.
Sementara itu Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa yang mewakili enam negara besar di antaranya Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis dan Inggris dalam pembicaraan dengan Iran mengatakan, mereka telah menerima tawaran Negeri Persia itu untuk kembali melakukan dialog yang sempat terhenti selama satu tahun menyusul memanasnya situasi di kawasan Teluk.
AS sendiri sejauh ini dinilai berhasil membatasi akses keuangan serta memperluas sanksi terhadap minyak Iran. Washington pun menegaskan pihaknya akan terus menekan Iran untuk menghentikan program nuklirnya yang diyakini Barat bertujuan untuk memproduksi senjata pemusnah massal.
"Kami akan terus mendesak Iran untuk mematuhi kewajiban internasional serta meminta Iran untuk memberikan jaminan bahwa negara itu tidak akan memproduksi senjata nuklir," ujar Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney ketika disinggung hasil apa yang diharapkan AS terkait pembicaraan enam negara berkekuatan besar di dunia dengan Iran itu.
Ditambahkan Carney, AS tidak akan pernah menyerah untuk mendesak Iran terkait dengan program nuklirnya baik melalui sanksi atau pun tindakan lain untuk mengisolasi dan menekan Iran.
Artikel Terkait:
Posted in: Militer,News
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi blog ini