Kementerian Pertahanan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan infrastruktur dengan sejumlah industri pertahanan dalam negeri senilai Rp1,3 Triliun.
Penandatanganan MoU dengan sejumlah BUMN/BUM Swasta Industri Pertahanan, yakni PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Palindo Marine sebagai upaya pemenuhan Minimum Esensial Force (MEF) hingga 2024 itu dilakukan di Kantor Kemhan, Jakarta, Selasa.
Kepala Badan Perencanaan Pertahanan (Kabarahan) Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo, mengatakan, Kemhan/TNI melakukan MoU dengan sejumlah industri pertahanan dalam negeri dalam pengadaan Alusista, seperti amunisi kecil hingga besar, helikopter angkut dengan PT DI senilai US$65 juta, Kapal Cepat Rudal 40 meter (KCR-40), Rocket FFAR dan lainnya. "Jumlahnya mencapai Rp1,3 Triliun," kata Ediwan.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kerja sama dengan industri dalam negeri dalam rangka membangun kekuatan TNI dan pemenuhan MEF.
"Kita sudah kerja sama dengan Korea untuk pengadaan pesawat tempur jenis KF-X/IF-X. Pesawat ini lebih tinggi dari F-16 dan Sukhoi," kata Menhan.
Tak hanya itu, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang diketuai oleh Menhan juga akan membeli kapal selam, kapal PKR, Tank, Rudal, Roket dan lainnya.
Ketua KKIP --yang didampingi Menteri BUMN sekaligus Wakil Ketua KKIP Dahlan Iskan, dan Menperin MS Hidayat, Menristek Gusti Mohammad Hatta, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo-- mengatakan, sejak dibentuknya KKIP pada 2010, KKIP telah menghasilkan beberapa kebijakan, yakni master plan revitalisasi industri pertahanan, grand strategy KKIP, kriteria industri pertahanan, kebijakan dasar pengadaan alusista dan almatsus Polri untuk pemberdayaan industri pertahanan dan verifikasi kemampuan industri pertahanan dan revitalisasi manajemen BUMN Industri Pertahanan.
"Hal ini dalam rangka modernisasi alutsista TNI dan Almatsus Polri serta terealisasinya program revitalisasi industri pertahanan," kata Menhan.
Penandatanganan MoU dengan sejumlah BUMN/BUM Swasta Industri Pertahanan, yakni PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Palindo Marine sebagai upaya pemenuhan Minimum Esensial Force (MEF) hingga 2024 itu dilakukan di Kantor Kemhan, Jakarta, Selasa.
Kepala Badan Perencanaan Pertahanan (Kabarahan) Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo, mengatakan, Kemhan/TNI melakukan MoU dengan sejumlah industri pertahanan dalam negeri dalam pengadaan Alusista, seperti amunisi kecil hingga besar, helikopter angkut dengan PT DI senilai US$65 juta, Kapal Cepat Rudal 40 meter (KCR-40), Rocket FFAR dan lainnya. "Jumlahnya mencapai Rp1,3 Triliun," kata Ediwan.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kerja sama dengan industri dalam negeri dalam rangka membangun kekuatan TNI dan pemenuhan MEF.
"Kita sudah kerja sama dengan Korea untuk pengadaan pesawat tempur jenis KF-X/IF-X. Pesawat ini lebih tinggi dari F-16 dan Sukhoi," kata Menhan.
Tak hanya itu, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang diketuai oleh Menhan juga akan membeli kapal selam, kapal PKR, Tank, Rudal, Roket dan lainnya.
Ketua KKIP --yang didampingi Menteri BUMN sekaligus Wakil Ketua KKIP Dahlan Iskan, dan Menperin MS Hidayat, Menristek Gusti Mohammad Hatta, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo-- mengatakan, sejak dibentuknya KKIP pada 2010, KKIP telah menghasilkan beberapa kebijakan, yakni master plan revitalisasi industri pertahanan, grand strategy KKIP, kriteria industri pertahanan, kebijakan dasar pengadaan alusista dan almatsus Polri untuk pemberdayaan industri pertahanan dan verifikasi kemampuan industri pertahanan dan revitalisasi manajemen BUMN Industri Pertahanan.
"Hal ini dalam rangka modernisasi alutsista TNI dan Almatsus Polri serta terealisasinya program revitalisasi industri pertahanan," kata Menhan.
Artikel Terkait:
Militer
- Dandim Kupang meninggal ditabrak motor
- Anggota TNI Tewas Saat di Evakuasi
- Prancis : Iran Bermuka Dua
- Pejabat NTT Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Timor Leste
- 8 Wanita Mengaku Diperkosa Saat di Militer AS
- 10 Pasukan Khusus Yang Dimiliki Indonesia
- Zeni TNI Perbaiki Lapangan Tembak FARDC di Kongo
- Personel Kopassus Dites Urine Oleh BNN
- Kopassus Gelar Uji Kelayakan Prajurit Kopassus 2012
- Mahasiswa Ikuti Ekspedisi Khatulistiwa Kopassus di Kalimantan
Alutsista
- Kendaraan Spesial Koleksi Pasukan Spesial, Kopassus
- Menhan: Silahkan KPK Selidiki Sukhoi
- Rencana Pembelian Helikopter Apache Belum Deal
- PT Dirgantara Produksi 7 Helikopter TNI
- PT. DI Serahkan Helikopter Bell 421 EP Kepada TNI
- Kemhan: Tidak Ada Markup Anggaran Pembelian Sukhoi Jumat, 02/03/2012 - 22:46
- TNI Ternyata Hanya Miliki 76 Helikopter
- TNI Menerima 3 Helikopter Baru, Bell 412 EP, dari PT DI
- Kemhan Serahkan 3 Helikopter Serbu ke TNI
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi blog ini